Seorang pria atheis di Pennsylvania mengajukan keluhan kepada komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Nasional karena merasa mendapat diskriminasi dari sebuah restoran lokal. Jhon Wolf (80) melaporkan bahwa program diskon yang diadakan restoran Lost Cajun Kitchen hanya diberikan kepada pengunjung yang dapat menunjukan buletin gereja adalah bentuk diskriminasi kepadanya sebagai seorang ateis.
“Hal itu sangat mengganggu saya karena seolah-olah mereka (restoran) lebih menghargai jemaat gereja dibanding saya. Jadi saya tidak sebaik jemaat gereja, dan itu tidak benar!” ungkap Wolf kepada CBN News.
Sharon Prudhomme menolak merubah pola promosinya itu. Dia bahkan mengaku tidak melakukan diskriminasi, karena menurutnya siapa saja bisa mendapat bulletin gereja tanpa harus beribadah di dalamnya. “Anda tidak harus masuk ke gereja untuk mendapat bulletin. Anda cukup mengambil bulletin dan Anda bisa mendapat harga makanan yang lebih baik. Jadi semua orang bisa mendapatkannya,” ungkap Prudhomme.
Kasus ini mendapat perhatian dari banyak organisasi Kristen dunia. Bersamaan dengan itu, dukungan terhadap restoran ini pun berdatangan. Mereka menawarkan untuk memberi pengacara untuk dapat memenangkan kasus ini. “Saya mempunyai dua pengacara hebat, Randall Wenger dan Charles W. Proctor, keduanya sangat membantu saya,” ungkap Prudhomme yang totalnya mendapat tawaran dari delapan pengacara dari berbagai penjuru negeri.
Baca juga :
Ketika Single dengan Keluarga Berantakan Saling Jatuh Cinta
7 Hal Wajib Diperhatikan dalam Label Makanan
Sumber : christianpost/vina